Golongan Putih Itu Pilihan
![]() |
By : Google |
Jakarta, Kamis (20/9) merupakan, hari
penentuan, dimana puteran kedua pemilihan Calon dan Wakil Gubernur kota Jakarta
dilakukan. keteganganpun mewarnai jalannya pemilihan Cagub dan Cawagub Kota
Jakarta, dimana rakyat Jakarta, menggantungkan semua harapan untuk Jakarta yang
lebih baik, melalui Pemilihan Cagun dan Cawagub ini. Secercah harapan untuk
Jakarta lebih baik menjadi landasan rakyat Jakarta rela meluangkan waktunya
untuk pergi ke tempat pemungutan suara ( TPS ) untuk memberikan hak suaranya.
Dari sekian banyak warga yang antusias
dan semangat dalam memberikan hak
suaranya dalam pemilihan Cagub dan Cawagub. Tidak sedikit warga yang memilih
untuk tidak menggunakan hak suaranya atau biasa disebut Golongan Putih (golput).
Menurut Lembaga Survei Indones ( LSI ) Angka Golongan putih (Golput) di Pemilukada DKI Jakarta 2012 mencapai
37,05 persen, atau naik sekira 2,6 persen dibandingkan jumlah Golput pada
pemilukada DKI Jakarta tahun 2007 yang berjumlah 34,9 persen.
Tidak dapat dipungkiri, setiap ada pemilihan pasti
ada yang memilih untuk menjadi golongan putih dengan berbagai alasan. Salah
satunya adalah Rivanny, Mahasisiswi di suatu universitas swasta di Jakarta,
merupakan warga Jakarta yang
sehari-hari melalukan aktifitas dikota metropolitan. Ditanya mengenai mengapa memilih sebagai golongan putih?
Rivanny yang akrab di sapa vanny ini menjawab, kalau terlalu banyak kekecewaannya
terhadap Gubernur yang ‘lalu’, banyak janji yang tidak ditepati, banyak
kata-kata yang tidak bisa dipegang dan banyak impian-impian yang tidak
terealisasikan. “memang bukan semua salah Gubernur, tapi selama ini saya belum
meliat action yang real yang dilakukan seperti turun
langsung ke lapangan” . meskipun menjadi golongan putih, tapi Vanny berharap
siapapun yang menang tidak hanya memeberi janji untuk Jakarta yang lebih baik, namun harus ada realisasinya, agar tidak
mengecewakan rakyat Jakarta.
Menurut Lembagai Survei Indonesia (LSI ) tidak
dapat dipungkiri rasa kecewa dan tidak percaya merupakan salah satu faktor, dimana seseorang lebih memilih
menjadi golongan putih dan tidak menggunakan hak suaranya pada saat pemilihan
Calon dan Wakil Gubernur 2012. Walau
sudah di himbau untuk tidak golput agar hak suaranya tidak dipakain untuk
kecurangan, namun, setiap rakyat mempunyai hak. Dan menjadi Golongan Putih itu
pilihan.